10 Game Melatih Pasukan Perang Yang Mengasah Keterampilan Strategi Anak Laki-Laki

10 Game Melatih Pasukan Perang yang Mengasah Keterampilan Strategi Anak Laki-Laki

Dalam dunia hiburan, khususnya game, genre strategi menjadi salah satu yang paling diminati oleh para gamer, terutama anak laki-laki. Selain seru, game jenis ini juga terbukti ampuh mengasah keterampilan berpikir strategis. Nah, berikut ini beberapa rekomendasi game bertema melatih pasukan perang yang bisa jadi pilihan untuk melatih si kecil:

1. Clash of Clans

Game mobile ini telah menjadi fenomena global dengan jutaan pemain aktif. Dalam Clash of Clans, pemain harus membangun desa, melatih pasukan, dan menyerang desa musuh untuk mengumpulkan sumber daya dan merebut piala. Game ini melatih perencanaan strategi jangka panjang, kerja sama tim, dan kemampuan mengatur sumber daya.

2. Rise of Kingdoms

Mirip dengan Clash of Clans, Rise of Kingdoms juga merupakan game strategi real-time yang membawa pemain ke era perang kuno. Game ini memiliki berbagai pasukan dan jenderal unik yang bisa disesuaikan dengan strategi masing-masing pemain. Rise of Kingdoms menantang pemain untuk mengelola sumber daya, membentuk aliansi, dan bertempur dalam pertempuran skala besar.

3. Boom Beach

Jika anak kamu lebih suka pertempuran laut, Boom Beach bisa jadi pilihan tepat. Game ini mengharuskan pemain untuk membangun markas di pulau tropis, melatih marinir, dan menyerang markas musuh untuk membebaskan sandera dan mendapatkan harta karun. Boom Beach menuntut strategi menyerang yang cerdas dan pengelolaan sumber daya yang efektif.

4. Clash Royale

Bagi penggemar kartu, Clash Royale adalah game strategi yang wajib dicoba. Pemain harus mengumpulkan kartu pasukan, mantra, dan bangunan, lalu menggunakannya untuk bertempur melawan pemain lain secara real-time. Clash Royale melatih kecepatan berpikir, pengambilan keputusan, dan taktik adaptasi medan pertempuran.

5. Total War: Rome II

Beralih ke game PC, Total War: Rome II menawarkan pengalaman strategi yang lebih mendalam. Game ini membawa pemain ke era Romawi Kuno, di mana mereka harus memimpin legiun dalam pertempuran skala besar. Total War: Rome II membutuhkan kemampuan merencanakan gerakan pasukan, mengelola politik, dan menaklukkan wilayah.

6. Fire Emblem: Three Houses

Game eksklusif Nintendo Switch ini menggabungkan unsur strategi dengan RPG. Pemain berperan sebagai guru akademi yang melatih murid-murid untuk menjadi ksatria. Fire Emblem: Three Houses mengharuskan pemain untuk membangun pasukan yang seimbang, menyusun formasi yang efektif, dan mengelola hubungan antar karakter.

7. Sid Meier’s Civilization VI

Game strategi legendaris ini telah menemani para pemain selama puluhan tahun. Dalam Civilization VI, pemain mengendalikan peradaban dari awal sejarah hingga zaman modern. Game ini menguji kemampuan strategi, ekonomi, diplomasi, dan penelitian teknologi.

8. StarCraft II

Sebagai game strategi real-time yang kompetitif, StarCraft II telah melahirkan banyak pemain profesional. Game ini mengharuskan pemain untuk menguasai tiga ras berbeda, masing-masing dengan unit dan strategi unik. StarCraft II melatih kecepatan mikro, pemetaan medan perang, dan pengambilan keputusan yang cepat.

9. Company of Heroes 2

Jika tertarik dengan perang dunia, Company of Heroes 2 bisa jadi pilihan yang tepat. Game strategi ini membawa pemain ke front pertempuran di Uni Soviet selama Perang Dunia Kedua. Company of Heroes 2 mengutamakan strategi bertahan, penggunaan medan pertempuran, dan kemampuan mengoordinasikan unit.

10. War Thunder

Game multiplatform ini menggabungkan strategi dan simulasi pertempuran yang realistis. War Thunder menawarkan berbagai kendaraan tempur dari era Perang Dunia Kedua hingga modern, termasuk tank, pesawat, dan kapal perang. Game ini menantang pemain untuk menguasai taktik tempur, kerja sama tim, dan manajemen sumber daya.

Selain melatih keterampilan strategi, game-game ini juga dapat memberikan kesempatan bagi anak laki-laki untuk mengembangkan kreativitas, daya pikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah. Dengan mengawasi anak saat bermain dan mendorong mereka untuk berbagi strategi, orang tua dapat membantu memaksimalkan manfaat dari aktivitas bermain game untuk perkembangan kognitif sang anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *